114. Prank!

1042 Kata

Ada rasa sakit luar biasa di dalam hati Anggi saat Luka mengatakannya dengan wajah sangat bahagia. d**a Anggi seperti ditusuk belati tak kasat mata. Mengapa harus sesakit ini? "Nggi, kamu mau nambah lagi, Nggak? Atau mau bawa mendoan buat di makan di rumah? Ini masih anget," kata Luka menawari Anggi mendoan itu. Anggi hanya menggeleng sebagai jawaban. Setelah Luka membayar semua makanan itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Anggi memutuskan untuk memejamkan mata saat ini. Ia ingin sekali menangis karena harus merasakan sakit hati yang luar biasa. "Kalian sudah sampai? Mana Anggi?" tanya Ayudia karena tidak melihat anak sambungnya itu. "Anggi tidur, Nyonya. Maaf, saya gendong Anggi dulu," kata Luka lalu berjalan menuju ke mobil. Rupanya Anggi sudah bangun saat Luka membuka pintu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN