Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Vina terbangun dalam keadaan telanjang. Ia merapatkan selimutnya dan melihat ke arah jendela. Sudah pasti dia kesiangan karena ulah papa tirinya. Miliknya terasa ngilu karena digempur semalaman. Bahkan Vina baru bisa memejamkan matanya saat subuh tadi. "Harry sialan!!" makinya. Dia berjalan seperti pinguin dan masuk kedalam kamar mandi. Cairan putih kental menetes begitu banyak dari miliknya. Vina bergidik jijik saat melihatnya. Entah berapa kali semalam mereka melakukannya. Apa dia pindah saja dari rumah ini. Tapi pindah kemana pikirnya? cepat atau lambat mamanya akan tau perbuatan mereka. Raisa tidak akan mudah memaafkannya jika hal itu terjadi. Selesai mandi dan berpakaian Vina keluar dari kamarnya. "Vina!! " panggil Daniel omnya Vina. Daniel tampak begitu tampan dan rapi hari ini.