"Kak .... kakak dengar ayah ngomong kan?" Pak Yanuar meyakinkan bahwa Ana masih menyimak ucapannya meski masih terlihat di layar ponselnya Ana masih ada, tapi anaknya itu terlihat sedang menunduk. "Ya Yah," walau agak bergetar suaranya karena Ana sudah hendak menangis, tapi di iyakannya juga kata ayahnya itu. "Ayah sayang sama kakak, ibu juga. Ayah nggak rela kalau sampai anak ayah ditolak keluarga lain, jangan sampai ya kak ... kakak itu terlalu berharga untuk di tolak. Bukan ayah nggak mau kakak menikah secepatnya, mau kali kak, tapi nggak begini juga caranya. Sepuluh tahun itu menurut ayah nggak wajar. Carilah yang sepantar kak, lebih tua pun ayah nggak keberatan, mau beda berapa, sepuluh tahun juga kayak sekarang? Nggak masalah itu, tapi jangan sampai terbalik begini. Nanti kakak su