"Maaf kak ... nggak tahu nya aku tadi." Mark meminta maaf juga akhirnya, wajahnya tampak penuh penyesalan, bagaimanapun secara tidak langsung dia sudah meremehkan kakak iparnya tadi, pantas saja tampang kak Ana tidak begitu enak dilihat, rupanya dia salah komentar. "Jadi aku harus nyesal apa nggak menurut kau?" Ana terlihat masih belum bersahabat dengan Mark dan adik iparnya itu terlihat pasrah. "Nggak lah, kalau sampe bang Kana nggak dapat kakak lagi, dia yang nyesal, betul kan bang." "Betul banget!" sahut Kana sambil menunjuk ke arah Mark, dia tidak malu mengakui itu. "Ralat ya, dia yang ninggalin aku, bukan aku yang ninggalin dia. Terus dia playing victim ... seolah - olah teraniaya sudah aku tinggalkan," kata Ana tiba - tiba dan Kana pun menoleh. Kana terlihat kaget mendengar uca