Flashback on
Pulang dari jalan pagi, Pak Yanuar langsung disuguhi sarapan oleh bu Des. Mereka hanya berdua, Brian yang tadi ikut sholat subuh di masjid sama mertuanya itu sekarang sudah masuk kamar lagi. Ini hari libur bertepatan tanggal merah, jadi dia bergabung lagi dengan Indha dan Gani.
Pak Yan disuguhi telor rebus tiga perempat matang, ini baru makanan ringan, yang beratnya biasanya nanti.
"Sudah sempat menghubungi mamanya Reyhan,bu?" tanyanya setelah menyesap teh tawar hangat.
"Sudah. Ayah mau ngomong apa rupanya sampe penting kali mau ngajak jumpa?"
"Ya soal si Ana lah."
"Mau bilang apa Ayah?"
Ayah mengetuk cangkang telur rebus dan membelahnya menjadi dua, dia tidak langsung menjawab pertanyaan istrinya itu.
"Yah ..."
"Hmm..."
"Mau bilang apa ayah sama mamanya si Reyhan?"
