Pertanyaan Dea simpel, cuma jawabnya susah. Sebenarnya bukan susah karena harus dijawab berupa essay yang panjang lebar sampai membuat Dea mengerti, bukan itu, Ini cuman masalah sikap Kana yang merasa serba salah karena mendadak ditanya begitu, mau bilang bukan pacar tapi dia pengen, mau dibilang calon pacar, malu juga ... intinya mau mengaku jujur itu berat dan mau bohong juga tidak sanggup, soalnya kenyataan belum sesuai harapan. "Hhmm ... itu temenku," jawab Kana pada akhirnya. Lalu dia menoleh ke kanan dan ke kiri, syukurnya tidak ada orang. "O ... aku kira beneran pacar mas Kana, soalnya adek bilang nyonya-nya om mas, untung nggak aku tanya sama Ana tadi." Kana mengusap tengkuknya sambil tersenyumm canggung, dia ingat peristiwa Sabtu lalu, ini semua karena ulah nyonya Dhevi! "T