Bab 2

1259 Kata
Yeeeeee..... Update lagi kan akunya... ________ Padahal baru kemarin tiba dari jerman dan sekarang adalah weekend pertamanya di indonesia. Lucy pergi ke konter untuk mengaktifkan kartunya di temani felix sebelum keduanya pergi menuju butik milik Liora- mama Lucy- yang ada di jakarta. Sudah lama Lucy tidak ke butik mamanya. Dulu butiknya ada di daerah tanggerang tapi seiring berjalannya waktu mama nya juga buka butik di jakarta yang baru di jalankan sekitar tiga tahun lalu oleh karyawan mama Lucy sebelum pindah ke jerman. "Felix tolong bantu ambilkan ini" Panggil Lucy. "Yang mana?" "Itu di sana. Aku gak sampe" katanya sambil menunjuk sebuah boxs biru. "Bentar aku ambil tangga dulu" kemudian Felix pergi dan kembali membawa tangga lalu menurunkan boxs biru yang lumayan besar itu. "Mau di pakai apa?" "Oh tidak. Cuman mau di pakai tempat barang yang sudah tidak di pakai" jawab Lucy. "Kenapa gak suruh orang buat bersihin sih malah kamu sendiri yang turun tangan bersihin butik ini. Nanti capek loh" "Ini nantinya mau aku buat jadi ruangan pribadi" jawab Lucy. "Ya tapi gak harus kamu juga lah yang bersih bersih. Aku bakal suruh orang bersihin dan sekarang kita harus pergi jalan-jalan. Kamu emang gak capek apa baru tiba kemarin masa mau langsung kerja?" Lucy tersenyum dia langsung menggandeng tangan Felix manja. "Ih perhatiannya tunangan aku satu ini" ucap nya. Felix mencubit hidung Lucy gemas lalu mereka pergi lagi menuju tempat permainan bilyar kesukaan felix. Lucy hanya menonton kekasihnya begitu pintar memainkan stik dan bola bolanya sedang dirinya hanya memegang tongkat stik tanpa tau bagaimana cara memakainya. "Tau gini mending aku di butik aja tadi" gerutu Lucy. Felix terkekeh, setelah memasukkan satu bola ke dalam lubang, Felix menghampiri Lucy. "Jarang jarang bisa main bilyar. Kamu mau main juga?" Lucy menggeleng. "Aku mau ke toilet. Kalo mau kesana lewat mana?" "Ayo aku antar" Lucy menggeleng "Kamu tunjuk aja aku bisa jalan sendiri kok" "Oke deh. Kamu ke sana aja terus dan toilet cewek ada di sebelah kiri" "Aku kesana. Kamu tunggu di sini aja awas kalo pergi pergi" Ancam nya lalu Lucy ke menuju toilet. Sekitar tiga meter sebelum mencapai pintu toilet cewek, seorang cowok keluar dari lorong yang akan menuju ke arah toilet cowok. Mata mereka bertemu dan cowok itu sangat kaget, Lucy tersenyum sekilas dan melanjutkan langkahnya mengabaikan cowok yang sepertinya masih kaget. "Lah itu tadi Lucy kan?" gumam Dewa. ________ Gama baru saja mendudukkan dirinya di kursi dengan nyaman ketika Bian datang dengan raut wajah kesal. "Napa wajah kayak karpet lipet gitu Bi" tanya Gama. Bian duduk di sebelah Gama. "Gara gara elo nih masa weekend juga kerja awas aja gaji bulan depan gue gak lo tambahin" gerutu Bian. Gama tertawa pelan "Ya elah Bi. Masa gitu doang menggerutu kayak cewek lagi dapet aja" Ejek Gama. Bian melemparkan bantal ke wajah Gama. Mungkin di luar sana mereka adalah rekan kerja tapi sekarang bukan waktu kerja jadi mereka kembali bersahabat, mau Bian mencekik Gama pun sepertinya cowok itu tidak akan marah. "Sialan lo! mentang mentang jomblo akut weekend gue juga di ambil kalo gini mana bisa habisin waktu buat pacaran" Tawa Gama semakin pecah. Dia memang suka membuat Bian marah namun tiba-tiba ponsel di saku Gama berbunyi. Cowok itu melihat nama Dewa di layar utama. "Ya Dew kenapa? Tumben nelpon?" tanya Gama langsung. "Gam. Lo tau gak Lucy udah balik ke indonesia? Barusan aku liat dia datang ke kantor bilyar om gue nih" sahut Dewa. Gama langsung duduk tegak. "Dia masih di sana?" tanya Gama. "Kayaknya iya. Tapi dia datang sama cowok yang dulu itu, mending lo buruan deh datang keburu Lucy pergi lagi" jawab Dewa. Gama langsung mengantongi ponselnya dan berdiri. "Mau kemana lagi Gam?" seru Bian. "Ketemu Lucy" Sahut Gama sambil berjalan cepat. Gama mengendarai mobil sedan hitamnya menuju tempat kerja Dewa. Untung tempat kerja Dewa tidak jauh dari kantornya hanya butuh waktu sekitar 10 menit jika jalanan tidak macet. Begitu tiba di parkiran, Gama tidak langsung bergerak turun dari mobil. Dia teringat Lucy yang tidak lagi mengingatnya apa mungkin kecelakaan waktu itu sudah merebut ingatan Lucy? Kepalanya tertunduk di setir kemudi. Terus jika dirinya tiba tiba datang menemui Lucy yang tidak lagi mengingat nya apa tanggapan gadis itu? Menjelaskan tentang apa yang terjadi jika sebelumnya Lucy sangat mencintai nya? Itu gila. Gama sudah membuat hati lucy terluka berkali kali mana mungkin dia akan langsung datang dan mengatakan hal itu. Gama menggeram kesal pada dirinya sendiri. Tadi mendengar nama Lucy di sebut oleh Dewa, Gama langsung senang dan tanpa pikir panjang langsung pergi begitu saja untuk menemuinya namun begitu jaraknya sudah hampir dekat keberanian Gama justru pudar. Jika bertemu Lucy apa yang harus dia katakan? Alhasil setelah menerjang jalanan sana sini untuk menghindari macet, Gama justru tetap dalam mobil sambil melihat ke arah pintu. Hingga tidak lama kemudian terlihat lah sosok gadis berambut pirang sedang bergandengan tangan bersama Felix. Bocah yang pernah menghajar nya dulu, Lucy dan Felix terlihat begitu mesra seperti bukan seorang teman dan sahabat. Gama ingin menghampiri dan menarik Lucy dalam dekapannya menjauhkan Lucy dari Felix. Dan mengatakan jika Lucy hanya miliknya tapi itu adalah tindakan bodoh. Sekali lagi. Lucy tidak mengingat nya lagi. Gama melihat Lucy dan Felix, mereka berdua masuk ke dalam mobil sebelum pergi dari parkiran. Tanpa rencana sebelumnya, Gama secara refleks mengemudikan mobilnya mengikuti mobil Felix. Hari ini dia menjadi mata-mata dadakan hanya untuk seorang gadis. Gama ingin tau apakah lucy benar benar melupakan nya atau tidak. Mobil Felix berhenti di sebuah taman bermain di mana banyak orang lalu lalang di sana. Lucy terlihat senang bahkan sesekali cewek itu bermain dengan anak-anak yang berlarian di sana. Pemandangan yang unik pasalnya Gama tidak pernah melihat Lucy suka dengan anak-anak. Atau selama di jerman Lucy sudah banyak mengalami perubahan?. Rambut hitamnya juga di ubah pirang meskipun tetap cantik seperti sebelumnya hanya lebih terlihat dewasa dengan warna rambut nya itu. Lucy terlihat bicara dengan Felix lalu cowok itu pergi entah kemana dan Lucy seperti menunggu Felix sambil duduk di salah satu bangku, kepalanya melihat ke kanan dan kekiri. Gama berjalan mendekat sampai Lucy menyadari Gama berdiri tak jauh darinya. "Hai! Kamu yang di bandara itu kan? Bagaimana? apa sudah menemukan Lucy mu?" Tanya Lucy riang. Gama tersenyum "Iya aku sudah menemukan Lucy ku di bandara. Boleh aku duduk di sini juga?" Bersama Lucy ku. lanjut Gama dalam hati. Lucy sedikit bergeser "Tentu saja. Silahkan" katanya ramah. Gama tersenyum pedih. Ternyata Lucy benar benar tidak mengingat nya lagi. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Lucy sambil menoleh menatap Gama. Gama juga menoleh menatap Lucy. "Tadi hanya lewat tapi tidak sengaja melihatmu jadi aku mencoba menghampiri untuk meminta maaf atas sikapku saat di bandara kemarin" Ucap Gama berbohong, nyatanya dia sengaja mengikuti Lucy dan felix sampai ke taman itu. "Tidak masalah aku paham. Oh ya perkenalkan aku juga Lucy jadi siapa namamu" Lucy mengulurkan tangan tanpa takut. "Gama" jawab Gama sambil menjabat tangan lucy sekilas. Padahal dia tidak ingin hanya sebuah jabatan tangan dia ingin sebuah pelukan untuk melepaskan rasa rindunya selama ini. Mungkin sekarang adalah waktu untuk memulai semuanya dari awal lagi. "Lucy!" panggil Felix. Lucy mendongak lalu tersenyum melihat Felix datang. Kemudian lucy dan Gama berdiri. Felix menatap tajam ke arah Gama lalu dia menarik Lucy lebih dekat "Dia siapa?" tanya Felix pura pura tidak kenal. "Oh dia Gama. Pria yang aku maksud saat di bandara kemarin" Jawab Lucy. Tatapan Felix ke arah Gama semakin dingin lalu tatapan itu berubah lembut saat menatap Lucy. "Kita harus segera pulang sekarang sebelum hujan turun" ucap Felix. Lucy mengangguk lalu dia menatap Gama sambil tersenyum "Senang bertemu kamu Gama. Mungkin lain kali bisa bertemu–" Felix segera menarik Lucy sebelum cewek itu selesai dengan kalimatnya. "Jangan mendekati nya lagi" ucap Felix. Lucy sedikit mendongak. "Kenapa?" "Aku cemburu" jawab Felix bernada jengkel. Lucy malah tertawa mendapat jawaban Felix. Sedangkan Gama masih berdiri melihat Lucy dan Felix semakin menjauh. Tapi Gama berjanji suatu saat pasti akan membuat Lucy ingat tentang siapa dirinya di kehidupan gadis itu di masa lalu. _________ To be continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN