Bab 20. (Mengejar Cinta Sejati dan Pertama)

1204 Kata

Ketrien terus melangkahkan kakinya, dengan cara berlari kecil, di trotoar lebar itu. Ketika pintu palang pelintasan kereta api itu telah terbuka kembali secara sempurna. Karena kereta api yang telah melintasinya, sudah lewat beberapa saat yang lalu. Dengan berlari kecil seperti itu, Ketrien berharap. Dirinya dapat mengejar dan menemukan Zulian di tempat itu, saat ini juga. Akan tetapi ketika Ketrien telah tiba di mana Zulian tadi berada. Ia pun tak menemukannya, sepertinya ia sudah kehilangan jejak Zulian kembali. Untuk yang ketiga kalinya. Yang kini entah sudah berada di mana. Terlihat raut kekesalan pada wajah Ketrien, mendapati kenyataan pahit seperti itu. Kenyataan yang membuat dirinya benar-benar kesal bukan main. Hingga dirinya ingin berteriak kepada dunia, dengan seluruh kekuatan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN