Olivia melangkah ke ruang perawatan intensif dengan perasaan bercampur aduk dalam hatinya. Lelah yang ia rasakan karena sudah tidak tidur hampir dua malam, sedikit pun tidak sebanding dengan kecemasan yang terus melanda. Sebentar-sebentar, Olivia menguatkan diri sendiri. Sebentar-sebentar ia merasa takut kalau Arsene tiba-tiba pergi meninggalkan dirinya. Sempat mengalami penurunan kondisi, Olivia sampai menangis ketakutan melihat bagaimana tim dokter memberikan tindak lanjutan. Lebih-lebih, ketika detak jantung Arsene melemah, Olivia dari balik kaca ruangan bisa melihat tim medis ikut panik menangani pria itu. "Demi Tuhan, lakukan sesuatu." Sambil terisak, mata Olivia tidak berpindah sedikit pun dari pemandangan di dalam ruangan. Semua tim medis tampak bahu membahu berusaha menolong Ar