Nindy masih tercengang menatap sosok di depannya itu. Sosok itu yang saat ini tengah mencengkram tangannya dan membenturkan tubuhnya ke dinding. Sosok dengan sorot mata tajam yang terlihat begitu menusuk. Sosok itu adalah Alexio Andreas. Nindy menahan napasnya begitu matanya masih bersiborok dengan manik mata Alex. Gadis itu bahkan tak bisa berkedip. Lagi- lagi ia merasa tersihir hanya karena sorot mata tajam pria di depannya itu. "Pak ... Pak Alex?" ucap Nindy terbata. Gadis itu kini mulai mengedip. Dan ia pikir sosok Alex akan menghilang ketika ia mengedip, namun Alex masih berdiri kokoh di hadapannya. Bahkan dengan tinggi badan mereka yang tak terpaut jauh, membuat Nindy berhadapan langsung dengan Alex. Alex dengan napas yang berderu membentur wajah Nindy itu masih menatap tajam