Nindy berjalan di sisi Alex dengan raut wajah sumringah. Gadis itu sesekali melirik bosnya di sampingnya itu yang hanya terdiam. Kemudian Nindy melirik jam tangan di tangannya, jam menunjuk pukul dua belas siang. Biasanya Alex akan menyuruh Nindy membelikan makan siang di kafetaria gedung sebelah atau membelikan daging steak di kafe depan perusahaannya, namun kini justru berbanding terbalik, Alex yang berusaha untuk membelikannya makan siang.
Mereka masih berjalan di basement gedung perusahaan untuk mengambil mobil Alex. Nindy tak betah jika hanya diam saja. Kakinya mengikuti langkah besar Alex dengan susah payah. "Pak Alex traktir saya ini untuk nyogok saya, ya?" tanya Nindy tanpa basa- basi. "Biar saya tutup mulut." Ia melirik Alex sekali lagi memastikan candaannya mendapat respon seme
