"Nindy!" Nindy membalik badannya begitu mendengar suara seseorang yang memanggilnya itu. Gadis itu kini mendapati orang yang memanggil namanya itu. Orang itu adalah Galih. Nindy sontak tersenyum lebar memandang Galih yang kini tengah berjalan ke arahnya. Galih dengan senyum cerahnya menatap Nindy seolah ingin cepat- cepat mendekat pada Nindy. Tadi ketika meeting berakhir, Nindy tak sempat berpamitan pada Galih terlebih dahulu. Ini karena Alex, bosnya itu menyuruh Nindy untuk berjalan mengikuti dirinya. Bahkan Alex dengan terang- terangan menyuruh Nindy untuk tidak lambat, di hadapan semua staf Creative Departement. Sungguh menyebalkan! "Iya, Mas?" Nindy bertanya dengan nada lembut. Gadis itu tersenyum lebar. Galih sampai di depan Nindy dengan napas tersengal, cowok itu pun tampak meng