Mika duduk termangu, menatap test pack dengan dua garis biru yang tergeletak di meja rias di depannya. Adelia benar, dia hamil. Mika tidak tahu apa yang saat ini dia rasakan. Takut? Ya, dia merasa takut. Apa yang akan terjadi dengan kehidupannya selanjutnya? Mika bingung, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Hari itu dilalui Mika dengan mengurung diri di kamar. Berbaring meringkuk di ranjangnya, memikirkan apa yang akan dia lakukan. Saat Luc meneleponnya untuk mengabarkan bahwa pria itu telah sampai Jogja, Mika sempat terpikir untuk menceritakan apa yang terjadi padanya, tapi dia tidak sanggup memulai. Luc bilang dia akan menelepon lagi nanti malam, mungkin saat itu Mika sudah lebih tenang dan bisa bercerita pada pria itu. Mika memandangi telepon genggamnya, apa dia h