Suasana cafe Milks Heaven belum terlalu ramai pada hari Sabtu pukul sepuluh pagi ini. Cafe biasanya akan ramai ketika jam makan siang hingga malam oleh anak-anak muda yang hangout dan kongkow bersama teman-temannya. Saat ini, hanya ada tiga buah meja yang terisi oleh pengunjung. Seperti biasa, Sita menjaga meja kasir dan pegawai lainnya akan berada di pantry dan melayani pengunjung. Sita sedang bermain games ketika seseorang membuka pintu cafe. Lelaki itu berjalan dengan gontai menuju Sita menggunakan jaket, masker penutup wajah, sarung tangan dan kaca mata hitamnya. Sita refleks langsung menyimpan ponselnya dan memberi salam dengan ramah dan senyum yang manis. “Selamat datang di Milks Heaven.” Sita memandang lelaki itu dengan tatapan aneh. Siapa lelaki ini? Sita tidak bisa melihat wajah