Sore harinya, seperti yang di katakan Morgan, dia datang bersama asistennya Dafa, namun Morgan meminta Dafa untuk menunggunya di luar.
Morgan mengetuk pintu ruangan Anna dengan pelan. Terlihat Alexa membuka pintunya, dia terkejut Morgan yang datang secepat ini.
Morgan tersenyum dan memeluk Alexa sebentar yang membuat Alexa terkejut namun mencoba untuk tenang dan menetralkan kegugupannya.
Anna tersenyum melihat kedekatan putrinya dengan kekasihnya, dia merasa sangat senang akhirnya dia kini tau siapa kekasih putrinya selama ini yang selalu dia ceritakan.
"Selamat sore Aunty" sapa Morgan dengan tersenyum, Alexa bahkan terpesona dengan ketampanan Morgan yang bertambah ketika tersenyum. Dua kali Alexa bertemu dengan Morgan tapi raut wajahnya selalu datar dan kelihatan tenang, jikapun dia tersenyum, itu adalah senyuman tipis, bahkan sangat tipis.
"Selamat sore" ucap Anna sambil tersenyum.
"Maaf baru bisa mengunjungimu sekarang Aunty" kata Morgan
"Tu-.. ah maksutku Morgan sibuk dengan pekerjaanya di luar negeri Ma, jadi baru bisa mengunjungimu sekarang" kata Alexa dengan cepat menyela perkataan Morgan karena takut Morgan salah bicara.
Morgan tersenyum tipis melihat ke arah Alexa yang terlihat gugup.
"Tidak apa, Mama senang kini Mama bisa melihat calon menantu Mama" kata Anna,
"Kedatanganku ke sini selain menjenguk Aunty, aku juga ingin melamar Alexa menjadi istriku, maafkan aku jika terkesan terburu buru, tapi izinkan aku menikahi Alexa besok pagi Aunty " kata Morgan tanpa basa basi yang membuat Anna sedikit terkejut, dia memang menginginkan Alexa menikah dengan cepat, tapi tidak harus besok juga.
"Besok?,kKenapa mendadak sekali, pernikahan seperti apa jika di adakan besok?, maaf tapi mengurus pernikahan bukankah membutuhkan waktu?", tanya Anna.
Morgan tersenyum.
"Pernikahan kita memang sederhana dan mungkin hanya akan di hadiri beberapa orang saja karena mendadak, bahkan mungkin keluarga ku tidak bisa hadir di pernikahan kami karena mereka sedang perjalanan bisnis, aku memutuskan menikahi Alexa secara mendadak karena aku ingin segera mengikatnya dan menjadikannya milikku, apalagi Alexa pernah mengatakan jika Anda ingin segera melihat kami menikah, jadi kami akan segera mengabulkannya" kata Morgan.
"Aku mengerti kecemasan Aunty, aku berjanji tidak akan menyakitinya, dan memberikan kebahagiaan untuknya" kata Morgan yang membuat Anna tersenyum.
"Aku mengizinkannya, tapi kembali lagi kepada Alexa, kau bisa bertanya dengannya karena dia yang akan menikah" kata Anna sambil tersenyum.
Mereka melihat ke arah Alexa, "Aku menerimanya" kata Alexa yang membuat Morgan dan Anna tersenyum lebar, sedangkan Alexa bernafas lega, dia sedari tadi sangat khawatir ibunya akan menolaknya mengingat pernikahan yang di minta Morgan sangat mendadak, tapi, nyatanya Anna mengizinkannya.
Mereka pun berbincang untuk acara besok yang sudah di atur oleh Morgan, mereka akan menikah di mansion Morgan.
Orang suruhan Morgan besok akan menjemput Alexa dan ibunya di rumah sakit, Morgan juga sudah menyediakan dokter dan perawat yang stanby untuk menjaga kesehatan Anna.
Setelah selesai Morgan pamit pulang agar Anna bisa istirahat.
Alexa mengantar Morgan keluar dari ruangan ibunya.
"Maaf jika aku lancang memelukmu, karena aku rasa itu perlu untuk meyakinkan ibumu agar kita seperti pasangan kekasih pada umumnya" kata Morgan.
"Tidak apa, aku hanya sedikit terkejut tadi. Sekali lagi terima kasih kau sudah mau menikahiku" kata Alexa yang di jawab anggukan oleh Morgan.
"Aku pergi dulu" pamit Morgan.
"Hati-hati" ucap Alexa yang di tanggapi Morgan dengan senyuman tipis.
Alexa menghela nafas panjangnya, lalu kembali ke ruangan ibunya,
*****
Keesokkan paginya seperti yang di katakan Morgan, pagi-pagi sekali sudah ada yang menjemputnya, Alexa dan Anna pergi dari sana menuju mansion Morgan.
Sesampainya di sana Anna sangat terkejut kalau ternyata calon menantunya adalah pria yang kaya terlihat dari mansionnya yang sangat besar.
Bukan hanya Anna, bahkan Alexa saja juga terkejut, benar-benar terkejut melihat mansion mewah milih Morgan yang akan menjadi suaminya.
'Astaga, sekaya apa dia" batin Alexa.
"Sepertinya calon suamimu bukan orang sembarangan Sayang, kau tidak pernah menceritakannya pada Mama " kata Anna namun Alexa diam saja, dia masih tertegun dengan apa yang ada di depannya.
"Lexa" panggil Anna yang membuat Alexa tersadar lalu menoleh ke arah Anna.
"Kau tidak pernah di ajak Morgan kemari?" tanya Anna yang membuat Alexa menggeleng.
Jika Alexa mengatakan iya, Alexa takut ibunya semakin bertanya lebih jauh, mungkin nanti Alexa akan mengatakan pada Morgan jika dirinya memang belum pernah mau di ajak ke mansionnya karena kesibukan pekerjaannya.
Anna diam saja, mereka keluar dan sudah di sambut oleh banyak pelayan, mereka memperlakukan Anna dan alAlexa sangat baik dan ramah, mereka di arahkan menuju kamar masing masing ,
"Nona ini kamar anda, sudah ada perias di dalam yang akan merias wajah anda" kata salah satu pelayan
Alexa mengangguk mengerti ,
" terima kasih " ucap Alexa yang di senyumi oleh pelayan.
Mereka sangat senang yang ternyata yang menjadi majikan nya perempuan yang ramah meskipun dia memakai tongkat saat berjalan.
Setelah beberapa jam Anna masuk ke dalam kamar Alexa dengan di bantu pelayan di sana untuk mendorong kursi roda Anna.
Anna tersenyum bahkan menangis bahagia melihat wajah cantik putrinya dan sebentar lagi akan menikah yang itu artinya dia bisa tenang jika suatu saat nanti dia pergi meninggalkan putrinya karena sudah ada lelaki yang dia cintai untuk selalu menjaganya.
"Mama" ucap Alexa tersenyum kepada mamanya.
"Apa Mama bahagia?", tanya Alexa.
"Pertanyaan macam apa itu, tentu saja Mama bahagia, bahkan sangat bahagia m" kata Anna ,
Alexa tersenyum, dia benar benar bahagia melihat wajah Anna yang memancarkan kebahagiaan .
Sedangkan di kamar Morgan dia sedang di omeli oleh orang tuanya .
Ya orang tuanya tau ketika Morgan akan menikah, mereka sangat marah ketika Morgan menikah tanpa dirinya.
"Kalian berada di luar negeri, jadi, aku tidak mengatakan pada kalian dan rencananya akan memberikan kalian surprise Mom" kata Morgan sebagai alasan.
Karena memang benar adanya jika orang tuanya berada di luar negeri, tapi alasannya memang Morgan tidak berniat memberitahunya jika dia akan menikah.
"Kami bahkan bisa langsung terbang kemari, perjalanan udara hanya satu jam Morgan, oh astaga, apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan istrimu nantinya, jika kau menikahinya dengan di saksikan pelayan dan asisten mu saja" omel Mega sang ibu.
"Kau memang keterlaluan Morgan" kata Frank sang ayah yang juga marah padanya
Morgan menghela nafas panjangnya,
"Mom, Dad, ibunya sedang sakit parah, kaki kekasihku juga cidera yang mengharuskan dia berjalan menggunakan tongkat, aku tidak ingin mengadakan pesta besar karena takut orang mengunjingnya, untuk itu aku ingin merahasiakan pernikahanku terlebih dahulu dari semua orang sebelum kaki Alexa sembuh" kata Morgan yang akhirnya mengutarakan alasannya.
Sebenarnya Morgan sudah mengira jika orang tuanya kemungkinan akan datang karena salah satu pelayan di rumah nya adalah kepercayaan orang tuanya, untuk itu Morgan sudah menyiapkan jawaban yang masuk akal untuk orang tuanya.