POV REYHAN "Mas lepasin aku," ucap Indah masih menatapku dengan tatapan sendu. "Lepasin?" Aku bertanya. Bukan ini yang kamu mau dariku? Nafkah batin kan? Kamu menginginkannya bukan?" "Tapi bukan begini caranya." Ucapan Indah mulai terdengar pelan. "Bukan dengan emosi. Aku hanya akan melakukannya jika kamu benar-benar menginginkannya. Dari hati kamu. Bukan karena emosi kamu. Sudahlah, Mas. Lepaskan tanganku," ucapnya sembari menarik tangannya. Kemudian, wanita itu pun langsung berdiri. Mengambil pakaian dan masuk ke kamar mandi. Bukan aku tak menginginkannya. Aku pun ingin melakukannya. Tapi bagaimana lagi? Aku belum bisa. Ah ada rasa yang begitu membakar d**a saat otakku membayangkan Indah berbagi peluh dengan Danang. Lima menit berlalu, wanita itu keluar dari kamar mandi dan suda