BAB 61

1690 Kata

"Selamat Pak Reyhan! Anda telah kehilangan aset besar perusahaan!" Tiba-tiba Haris datang dengan melempar sebuah kertas ke arahku. Dengan senyum menyeringai seolah menertawakanku. Aku membiarkan saja kertas itu tanpa berniat untuk mengambilnya. Meski hati sangat penasaran. "Ini masih pagi. Jangan buat mood gue ancur!" sentakku. "Pagi? Jam berapa lo liat!" Aku langsung menoleh ke arah dinding. Sudah pukul 11 ternyata. Shit! Indah! Apa dia ada di ruangannya? Aku pun segera berlalu keluar ruangan meninggalkan Haris. Trakt! "Ndah!" ucapku. Kosong! Tidak ada orang sama sekali. Brak! Ku Banting kembali pintu ruangan Indah. Lalu kembali ke ruanganku. Sampai di dalam, Haris masih duduk sambil melipat kedua tangannya. Memandang ke arahku dengan tatapan sinis sembari menyunggingkan sebela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN