Seumur hidup Adrian, ini adalah tangisan paling menyakitkan kedua setelah ia kehilangan Ibu dan calon adiknya dulu. Setelah ini ia sudah dapat di pastikan kehilangan anaknya, dan Alea belum tentu mau tetap menjadi istrinya. Alea juga melemparkan bukti jika dulu ia berbuat jahat pada Aleta. Dan Adrian tidak akan mengelak karena semuanya memang benar. Ia tidak mencintai Aleta dan sudah membuatnya mandul. Pergelangan tangan Adrian terasa perih karena berusaha melepaskan diri dari borgol yang Alea pasang di tangannya. Terlebih ketika melihat kondisi Alea yang kian melemah dengan wajah pucat. "Alea, mana kuncinya? Kamu bisa kehabisan darah kalau kayak gini terus." Ucap Adrian memelas. Kalau calon anaknya sudah tak dapat ia selamatkan, setidaknya Alea baik-baik saja meski hatinya tetap ter