Hari ini adalah hari kelima Wilson meninggalkan Shanghai. Ruby melakukan pekerjaannya seperti biasa. Ia sengaja menyibukkan dirinya agar kerinduan yang menumpuk tidak terus mengusiknya. Akan tetapi, diam-diam rasa itu terus menghantuinya. Saat ini Ruby sedang berada di ruangan kerja Wilson. Ia membersihkan meja kerja suaminya itu. Walaupun sebenarnya ia tahu Wilson belum kembali saat ini, tetapi ia tetap melakukannya. "Wilson, aku merindukanmu," gumam Ruby. Matanya memandangi bingkai foto Wilson yang berada di atas meja kerja suaminya itu. Diusapnya foto tersebut dengan hati-hati, lalu ia meletakkannya kembali ke atas meja besar tersebut. Ia duduk di kursi kebesaran yang biasa diduduki Wilson. Kursi yang terbuat dari kulit yang empuk dan kokoh itu membuatnya merasa sedang duduk di pang