Jenar baru saja selesai membersihkan paviliun. Ia juga tak mungkin hanya berdiam diri di dalam kamarnya. Apalagi saat ini dirinya tengah menumpang di rumah Luna. Jenar merasa tangan kanannya sudah bisa digerakkan meski masih sedikit terasa sakit. Tapi, ia akan tetap melatih tangannya agar bisa digunakan untuk melakukan aktivitas seperti biasanya. Jenar melihat jam yang tergantung di dinding ruang depan. Waktu menunjukkan pukul sebelas siang. Itu artinya sebentar lagi Malik dan Luna pulang. Tapi Jenar tak tau, kalau Luna bisa saja mengajak Malik jalan-jalan sebelum pulang ke rumahnya. “Em... semua sudah beres. Tinggal siapkan makan siang buat Mas Malik,” ucap Jenar dengan senyuman di wajahnya. Selama dirinya tinggal di paviliun itu, Jenar melihat ada perubahan dari diri Malik. Ia m