Luna menatap pintu kamar Adelia yang tertutup. Ia ingin mengetahui kabar adik tirinya itu. Semenjak kepulangannya, Adelia belum juga keluar dari kamarnya. Hal itu tentu saja membuat Luna merasa cemas. Apalagi Adelia pulang lebih dulu dari pesta itu. Ia hanya takut terjadi apa-apa dengan adiknya itu saat dirinya tak bersamanya. Apalagi Adelia adalah tanggung jawabnya, karena dia pergi ke pesta itu bersama dengannya. Semoga Adel baik-baik saja. Semoga semalam tak terjadi hal buruk dengannya. Luna lalu mengetuk pintu kamar Adelia, “Del. Apa Kakak boleh masuk?” Adelia yang tengah terduduk di lantai sambil memeluk kedua lututnya, langsung menghapus air mata yang sejak tadi mengalir membasahi kedua pipinya. Adelia tengah menyesali kebodohan yang sudah dilakukannya di kamar hotel bersama de