Luna mengambil ponselnya dari saku celananya. Ia lalu mencari kontak Zico, lalu menghubunginya. Luna tak akan pulang bersama dengan Malik. Ia masih merasa kesal dengan sikap Malik padanya saat di rumah sakit. Apalagi saat mengingat apa yang Malik katakan di rumah sakit, sungguh membuat hatinya semakin tercabik-cabik. “Halo, Zic,” sapanya saat panggilan itu mulai tersambung. Malik tentunya sangat terkejut, saat Luna menghubungi Zico. Apalagi saat ada dirinya disana. Tapi Luna memilih untuk menghubungi Zico. Dan ia tau kenapa Luna menghubungi sahabatnya itu. “Luna! astaga! Dimana kamu sekarang? kenapa kamu gak jawab telepon aku? kamu juga gak baca chat aku. Aku mencari kamu kemana-mana.” “Apa kamu bisa datang kesini?” Luna menatap ke arah Malik. Ia ingin melihat bagaimana ekspresi