Mencemaskan

2725 Kata

Apa yang Malik lakukan tentu saja membuat Luna terkejut. Tapi anehnya, Luna sama sekali tak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali. Tubuhnya seakan menjadi beku. Ia hanya bisa diam saat Malik mulai menyecap alat ucapnya itu. Bahkan tanpa sadar, Luna menurut saat lidah Malik mendesak ingin memasuki rongga mulutnya. Mulut itu dengan perlahan terbuka, hingga Malik bisa dengan bebas mengeksplor bagian dalam mulutnya. Membebaskan Malik untuk melakukan apapun yang ingin dilakukannya. Meluapkan rasa rindu yang selama ini menyesakkan dadanya. Kini seakan semua rasa rindunya tercurah sudah lewat penyatuan kedua alat ucap yang saat ini masih melakukan sentuhan yang teramat manis. Entah apa yang ada dalam benak Luna saat ini, sampai dirinya sama sekali tak bisa menguasai dirinya, hingga ikut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN