Zico masih tetap berada disana, menatap dua insan yang tengah duduk sambil menatap ke arah pantai yang berada di depan mereka. Dimana saat ini Luna tengah duduk bersandar di bahu Malik, dengan Malik yang hanya diam membiarkan apapun yang Luna lakukan padanya. Zico bisa saja pergi dari tempat itu saat ini juga, karena jujur, hatinya sangat sakit melihat bagaimana gadis yang sangat dicintainya tengah duduk bersama dengan pria lain dan bersandar di bahunya dengan begitu mesra. Seharusnya dirinyalah yang berada di samping Luna saat ini, bukan Malik. Pria yang bahkan tak sebanding dan tak pantas untuk menjadi saingannya untuk mendapatkan Luna. Tapi, mau sebesar apapun dirinya menyangkalnya, tapi Malik tetaplah satu-satunya penghalang yang akan menghalangi rencananya untuk mendapatkan Luna.