BAB : 15

1619 Kata

Mirza menatap Lova yang kini tengah tertidur. Entahlah, dia benar-benar tidur atau bukan. Yang jelas kedua matanya saat ini terpejam. "Pak Mirza, mau dibikin teh hangat juga, nggak?" tanya Odit yang tiba-tiba datang bersama Windi. "Sekalian, nih, kita mau bikinin buat Pak Farel," jelasnya. "Iya, boleh," jawabnya. Kedua gadis itu segera melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk bikin teh. Saat ia masih berdiri di hadapan Lova yang tengah berbaring di sofa, tiba-tiba kedua mata gadis itu terbuka dan menatapnya lurus. "Ku pikir kamu tidur," ujar Mirza. Lova bangun dari posisi tidurnya. Rasanya saat ini bumi berputar begitu cepat, hingga ia merasakana sedikit pusing. "Kita balik, yuk," ajaknya pada Mirza. "Apa nggak sebaiknya kita nginep di sini? Biar nanti aku sama Farel yang ngurus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN