BAB : 17

1067 Kata

"Kalau iya, memangnya kenapa?" tanya Mirza balik. "Apa?" Lova kaget, jantungnya seakan mau berhenti berdetak, napas rasanya tersendat-sendat. Apa pendengarannya mengalami masalah? Mirza bilang suka padanya? Astaga! Ini mimpi dulu yang ia harapkan jadi nyata, tapi sekarang enggak minat lagi. "Iya, aku suka padamu," ulang Mirza. Lova tertawa lepas. Ia pastikan kali ini tawanya benar-benar berasal dari hatinya. Karena apa? Yakali Mirza suka padanya. "Iya, aku suka padamu ... tapi bohong," ralat Mirza yang malah ikut tertawa. Kini giliran Lova yang tawanya tiba-tiba terhenti seketika itu juga. Sialan banget, kan ... membohonginya dengan hal yang benar-benar sensitive seperti itu. Tawanya kini berubah kecut. "Udah selesai, kan, ketawanya? Bisa tidak, kita jalan sekarang. Ini udah malam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN