Bab 21. Kembali dilema

1075 Kata

Alvaro kembali ke kamar Andin. "Eeuuh, itu tadi Bibi bilang kamu tidak enak badan. Jadi, saya bawakan teh hangat." Dipta pun kembali pergi setelah mengatakan itu pada Andin. Andin hanya menatap kepergian Dipta dengan bingung. Andin pun melirik nampan yang mungkin berisi teh hangat yang Dipta bilang. Andin menghampiri teh itu dan menatapnya sejenak. "Teh ini aman kan, ya? Dia tidak mungkin memberikan sesuatu atau apapun pada teh ini, kan?" tanya Andin pada dirinya sendiri dengan masih menatap gelas berisi teh itu, lalu Andin pun mulai meneguk teh itu dengan perlahan. "Enak. Manisnya juga pas, Pak Dipta pintar juga bikin teh manis." Andin menoleh kearah pintu tempat kepergian Dipta tadi. Sungguh Andin bingung pada kepribadian Dipta yang berubah-ubah. Namun, saat Andin mengingat ucapan Jo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN