CHAPTER 5

1081 Kata

Sarah melangkahkan kakinya menuju toko buku di suatu mall. Gadis itu mendengus kesal, jika dia pergi ke toko buku bawaannya selalu ingin buang air besar. Entah kenapa, dari kecil Sarah selalu ingin buang air besar bila ia memasuki kawasan toko buku. Ini semua gara-gara Bang Satria yang menitip buku hardware kepadanya, kalau ia menolak nanti Bang Sat pasti selalu mengancam. Sarah menajamkan matanya, mencari buku pesanan Bang Sat. "Ngapain Sar?" Tanya Divan, teman sekelas Sarah yang berwajah tembok. Mengapa dijuluki wajah tembok? Karena wajah Divan itu rata, tidak pernah senyum, dan kalau kita bertanya sama dia, Divan pasti menjawab 'hem', 'apa', 'oh', 'iya', 'kamu barusan ngomong apa?'. Ugh, pokoknya kalau ngomong sama Divan itu menguras emosi jiwa dan raga. Dan lihatlah mimik Divan sek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN