Aku menghela napas berat, merasa sangat terguncang mengetahui fakta bahwa Tyler jauh lebih polos dari yang kuduga. Itu artinya akan lebih sulit menyeretnya ke dalam kehidupan gelap yang aku jalani. Saat ini Tyler tengah bermain voli pantai dengan anak-anak didiknya Sedangkan aku masih setia berbaring malas di kursi santai rindang dengan payung besar yang melindungiku dari sengatan matahari. Mataku kembali fokus memperhatikan ABS Tyler yang mengiurkan. Tak peduli sekacau apa pun pikiranku, otakku selalu bisa kembali fokus menikmati keindahan tubuh Tyler. Sungguh otak m***m. Tak lama Greg berhenti bermain, datang menghampiriku dengan membawa dua buah gelas berisi soda. Dasar remaja resek! Senang sekali ia datang mengganggu kegiatanku menatap otot-otot perut Tyler. "Dean, nih!" Ia menyodor