Saat ini, Arsa dan Nesya sudah berada dalam mobil yang sedang melaju di jalan raya, berbaur dengan kendaraan lainnya.
Arsa mengendarai sendiri mobilnya, karena itulah sang adik kini duduk tepat di sampingnya. Nesya tidak mungkin duduk di belakang, sementara Arsa duduk sendiri di depan.
Sekilas Arsa melirik Nesya. Salah satu alisnya naik, ketika ia sadar kalau sang adik sedang melamun.
"Apa yang sedang Nesya pikirkan? Apa Nesya sedang memikirkan masalah pekerjaannya yang ketika mereka pulang tadi ternyata masih banyak? Atau ada hal lain yang sedang Nesya pikirkan?"
"Kenapa Dek?" Arsa tidak menahan dirinya agar tidak bertanya, mengingat rasa penasarannya cukup tinggi.
Pertanyaan bernada teguran dari Arsa berhasil membuat Nesya tersadar dari lamunannya. "Kenapa Bang?" Bukan
