Bab 17. Kesempatan Terakhir 2

1418 Kata

# Maira tidak mengerti apa yang membuat Galand bisa tertawa seperti sekarang. Dia memastikan kalau tidak ada yang lucu dari kata-katanya sebelumnya. “Kau masih waras kan?” tanya Maira kesal. Tapi Galand malah kembali tertawa. “Kukira kau benar-benar akan berbicara tentang bisnis. Begini saja, posisi CEO dan saham yang kau miliki di Narendra Group untuk rumah itu? Bukankah rumah itu sangat berarti untukmu?” balas Galand. Raut wajah Maira seketika berubah menjadi dingin. “Hah, salahku karena menganggap kalau dirimu bisa diajak bicara dengan pemikiran realistis. Seorang anak liar serakah yang dibawa Sudjarko Narendra tanpa sengaja dari jalanan tentu tidak akan pernah puas meski sudah diberi makan sampai kenyang. Aku penasaran kenapa kau bersikeras bergantung pada keluarga Narendra? Apa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN