#
Pernikahan itu dilakukan secara tertutup. Seharusnya tidak banyak yang menghadirinya tetapi Galand tidak menyangka kalau ibunya turut mengundang beberapa kolega bisnis mereka.
Sepertinya semua orang hari ini melihat segala kebobrokan yang ada dalam keluarga Narendra. Itulah yang ada di dalam pikiran Galand saat ini.
Galand Aditya Richard adalah CEO dari Narendra grup Asia, sebuah jaringan hotel dan estate yang tersebar di hampir seluruh Asia barat.
Meski begitu tidak banyak yang tahu kalau Narendra grup adalah pemilik berhektar-hektar perkebunan anggur di barat daya Spanyol.
Pengaruh Narendra grup membuat pernikahan Galand menjadi sesuatu yang sangat dinantikan oleh semua orang meskipun sudah bukan rahasia lagi kalau Galand bukanlah seorang Narendra.
Galand adalah anak yang dibawa oleh istri kedua Sudjarko Narendra ke dalam keluarga itu bersama dengan adiknya Ayunda.
Terlepas dari itu semua, ada alasan berbeda mengapa Galand menyetujui pernikahan yang dirancang oleh ibunya ini.
Galand mengusap pelan wajah kedua anak kembarnya, Aidan dan Aira
"Kalian paham apa yang harus dilakukan bukan?" tanya Galand.
Aidan memegang tangan adik kembarnya dengan erat.
"Kami paham Papa, kami tidak bodoh. Tetapi ..." Raut wajah Aidan seketika terlihat sendu.
"Bagaimana kalau Papa benar-benar menikah dengan wanita jahat itu?" Kali ini Aira yang bersuara.
Galand merangkul kedua anak kembarnya dan tersenyum lembut.
"Tidak akan. Percayalah pada Papa," ucap Galand berusaha meyakinkan kedua anaknya.
Alis Aidan berkerut saat mendengar kalimat ayahnya. Ekspresi Aidan yang seperti itu malah membuat Galand teringat pada wanita tersebut.
Meski kembar yang terlahir hanya berbeda satu menit, tetapi Aidan dan Aira tidak terlihat benar-benar serupa. Aidan lebih mirip percampuran antara dirinya dan wanita itu tetapi Aira justru mengambil semua sisi feminin dalam keluarga baik itu neneknya, ibu kandung Galand maupun wanita itu.
Galand sendiri bersyukur karena perpaduan itu, sampai saat ini tidak ada seorang pun yang bisa menebak siapa ibu kandung kedua anaknya.
Di awal semuanya terjadi, dirinya terlalu kaget dengan perubahan yang terjadi dan tidak siap untuk mengakui semua yang sudah dilakukannya selama enam tahun sebelum ini. Terutama apa yang sudah dia lakukan hingga bisa membuat orang yang tidak seharusnya dia nikahi malah menjadi ibu dari kedua anak kembarnya. Inilah alasan Galand lebih sering berada di Jepang dan sempat mengabaikan kedua anaknya.
Kedua anaknya yang polos dan tidak berdosa hanya mengenal ibu mereka sebagai Maya, wanita sederhana yang tiba-tiba menghilang meninggalkan mereka tanpa mereka tahu penyebabnya.
Mereka merindukannya, sama seperti dia merindukan istrinya itu selama satu tahun mereka tinggal terpisah.
Tetapi hari ini, Galand sudah siap dengan semua risiko yang ada. dia tidak akan menyangkal lagi. Dia tidak akan pernah melepaskan wanita itu, jika Maira muncul di tempat ini.
Tidak ada seorang ibu pun yang akan mau anak-anaknya diasuh oleh wanita yang dia benci setengah mati. Ini adalah sebuah taruhan bagi Galand.
Taruhan seberapa besar perasaan cinta yang masih dimiliki oleh wanita itu untuk dirinya setelah semua ingatan wanita kembali bersama dengan kebencian dan permusuhan mereka sejak lama.
Di antara semua kebohongan yang dibangun dalam rumah tangga mereka selama lima tahun, hanya perasaan saling mencintai keduanyalah yang murni. Aidan dan Aira terlahir karena dia sungguh-sungguh mencintai Maira meski dia sadar, cara yang ditempuh untuk mendapatkan wanita yang dia cintai sama sekali tidak bisa dibenarkan, apa pun alasannya.
"Kakak, acaranya akan segera dimulai," ucap Gina, adik Galand.
Galand bangkit berdiri meninggalkan kedua anaknya dan naik ke atas altar, menunggu calon pengantinnya memasuki aula.
Lagu pernikahan dimainkan dan perhatian para tamu kini teralih ke arah wanita cantik yang akan menjadi istri Galand Aditya Richard sekaligus menyatukan bisnis dari dua grup perusahaan besar yang sejak dahulu dikenal selalu bersaing satu sama lain.
Seandainya Sudjarko Narendra masih hidup saat ini, dia pasti akan menangis melihat bagaimana bisnis yang dia bangun dengan susah payah pada akhirnya akan berlayar dalam satu kapal dengan bisnis saingan abadinya.
Dahulu, Sudjarko Narendra pernah bersumpah kalau dia tidak akan pernah membiarkan bisnis dan keluarganya disentuh seujung rambut pun oleh Triatma grup. Namun sekarang lihat apa yang terjadi? Bisnis seumur hidupnya dijalankan oleh anak tiri yang bahkan tidak memiliki hubungan darah dengannya dan sebentar lagi dia akan memiliki menantu dari Triatma grup.
Kayla Triatma sendiri tidaklah jelek. Dia cantik dan merupakan anak kedua dalam keluarga yang akan menerima saham terbanyak setelah kakaknya Keanu.
Dia adalah yang paling cocok bersanding dengan Galand kecuali kenyataan kalau tiba-tiba setahun lalu Galand membawa pulang sepasang anak kembar yang tidak jelas siapa ibunya dan langsung mengakui kedua anak itu sebagai anaknya secara resmi kepada media.
Hal itu membuat semua orang kaget dan terkejut karena Galand yang dikenal dingin kepada wanita serta sangat berhati-hati dengan hubungannya selama lima tahun terakhir ini malah memiliki anak di luar dengan wanita yang tidak jelas asal-usulnya.
Kayla melirik dua anak berusia sekitar enam tahun yang duduk di barisan paling depan selain para tamu saat dia melewati mereka.
Dia membenci kedua anak itu. Setelah dirinya menjadi Nyonya Galand, lihat saja bagaimana dia menyingkirkan kedua anak haram itu.
Aira memeluk Gina saat dia merasakan tatapan menusuk Kayla. Tetapi Aidan membalas tatapan Kayla dengan sorot penuh kebencian yang sama dengan yang diberikan Kayla kepadanya.
Kayla meneruskan langkahnya menuju altar dengan dituntun oleh ayahnya. dia terpesona pada betapa tampannya Galand di altar dengan setelan berwarna putih. Seulas senyum terukir di wajah Kayla saat genggaman tangannya berpindah dari ayahnya kepada Galand.
Galand menatap Kayla dingin. Namun Kayla tidak peduli. Langkah pertama dari seluruh rencananya sebentar lagi terwujud. Menjadi istri seorang Galand dan masuk ke dalam keluarga Narendra.
"Sebelum pengantin mengucap sumpah pernikahan, apakah ada dari antara tamu undangan di tempat ini yang keberatan dengan bersatunya kedua mempelai?" tanya Pendeta.
Hening tidak ada suara.
"Tanyakan lagi," ucap Galand pada Pendeta di depannya.
Dengan sedikit bingung akhirnya Pendeta mengulang lagi pertanyaannya.
"Saya ulangi sekali lagi, apakah ada dari antara tamu undangan di tempat ini yang keberatan dengan bersatunya kedua mempelai?"
Tetap hening dan tidak ada jawaban sama sekali. Pendeta menatap Galand.
Galand mengetatkan kedua rahangnya dan mengangguk perlahan pada pendeta yang memimpin upacara pernikahannya itu sebagai isyarat untuk memulai sumpah pernikahan.
"Galand Aditya Richard, bersediakah kau menerima Kayla Triatma sebagai istri dan pendampingmu, dalam suka dan duka, seumur hidup kalian, sampai maut memisahkan?"
Galand terdiam untuk beberapa saat lamanya. Tenggorokannya terasa kering. Kedua tangannya terkepal di samping tubuhnya.
"Galand Aditya Richard, bersediakah kau menerima Kayla Triatma sebagai istri dan pendampingmu, dalam suka dan duka, seumur hidup kalian, sampai maut memisahkan?"
Pendeta kembali mengulang pertanyaannya. Kali ini semua mata tertuju ke arah Galand, termasuk Kayla.
Galand menarik napas panjang.
"Aku ...."
"Mamaaa!"
Kalimat Galand terhenti saat dia mendengar suara kedua anaknya bersamaan.
Semua orang seakan berhenti bernapas. Mereka hampir tidak percaya bisa melihat sosok cantik itu melangkah ke tengah ruangan gereja dengan sorot mata lurus ke arah kedua pengantin yang kini berdiri di altar.
Wajahnya masih sama cantiknya dan dia terlihat anggun sekaligus mengintimidasi dengan gaun merah yang dia kenakan sekarang.
Tidak ada seorang pun di ruangan itu yang tidak tahu siapa Almaira Narendra atau yang lebih dikenal dengan Maira Narendra. Bahkan meskipun bertahun-tahun sosoknya menghilang setelah kecelakaan, tidak serta merta membuat dia terlupakan begitu saja.
Suara langkah kaki Maira terdengar saat dia maju mendekati altar, tetapi langkahnya terhenti saat Aidan dan Aira berlari ke arahnya kemudian memeluknya erat.
"Mama! Kami merindukanmu," ucap Aira dengan air mata di wajahnya.
"Mama, jangan pergi lagi. Jangan tinggalkan kami dan Papa," ucap Aidan sambil memeluk lengan Maira.
Semua orang terdiam. Bahkan Gina dan Ayunda menatap syok ke arah sosok Maira secara bergantian.
Tetapi tidak ada yang lebih syok dibandingkan Nyonya Gea, ibu mereka. Wanita itu menutup mulutnya dengan tangan sembari terhuyung nyaris jatuh jika saja Ayunda tidak menopangnya lebih dahulu.
Maira Narendra yang selama ini menghilang, kini kembali sebagai ibu dari kedua cucunya?! Bagaimana dia bisa memercayai hal ini. Bagaimana semua ini bisa terjadi?!
Sesaat lamanya Maira menatap kedua anaknya yang menempel kepadanya seakan takut dia menghilang. Dia kemudian kembali mengalihkan tatapannya ke atas altar.
"Ceraikan aku dan berikan aku hak asuh mereka berdua. Aku akan membawa mereka dan kau bisa melanjutkan pernikahanmu," ucap Maira tegas.
Galand melangkah turun dari altar dan berjalan mendekati Maira.
"Aku sudah lama ingin mengatakan ini. Maaf telah menahanmu disisiku dan menikahimu saat ingatanmu hilang. Lalu Maafkan aku sekali lagi, karena aku tidak akan pernah melepaskanmu ataupun kedua anak kita," ucap Galand.
Seluruh undangan termasuk keluarga Narendra dan Triatma yang hadir seakan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Sebuah pengakuan yang keluar dari mulut Galand sendiri. Ini adalah skandal keluarga terhormat yang paling besar! Tunggu sampai media mengetahui ini.
Dalam sesaat, ruang aula itu dipenuhi oleh orang-orang Galand yang mengelilingi aula dan berjaga di sekitar mereka.
Maira menatap Galand tajam. dia akhirnya paham kalau ini adalah bagian dari rencana Galand untuk memancingnya keluar.
"Kau benar-benar licik," ucapnya dingin.
"Aku pantas mendapat kebencianmu, tetapi itu tidak akan mengubah kenyataan kalau kita memiliki anak. Jika kau menginginkan mereka, kau tidak punya pilihan lain selain tetap disisiku. Aku tidak peduli peran yang kau pilih, kau bisa tetap memusuhiku. Jadi selamat datang kembali istriku." Galand mengabaikan tatapan tajam Maira yang penuh permusuhan.