RAHASIA BABY DAVID

1223 Kata
“Ha ha ha, mana mungkin lah Tuan mau. Tuan sudah tahu bahwa kopi yang Mimin buat itu diberi sesuatu, karena itu sejak awal Tuan nggak pernah minum.” “Minggu lalu saat Mimin mengantar kopi Tuan langsung mengunci pintu ruang kerjanya. Pintu ruang kerja itu nggak perlu Tuan berdiri lalu mengunci pintu. Hanya pakai remote. “Setelah pintu dikunci, lalu aku keluar dari kamar mandi. Aku yang minum kopi itu,” kata Mujio. Dia sudah menggunakan kata AKU, awalnya dia pakai SAYA. “Di depan Tuan, Mimin aku rajang habis-habisan. Jangan salahkan aku karena aku tidak salah. Itu kan kemauan Mimin, dan Tuan langsung membuat video. Jadi kalau Mimin macam-macam Tuan akan kasih tahu ke polisi bahwa Mimin sengaja menjebak dia, tapi kopi diberikan ke aku.” “Kalau sebentar lagi Mimin hamil ya silakan saja. Aku juga nggak mau tanggung jawab karena semua bukan salah aku.” “Dan asal kamu tahu, Mimin saat itu sudah bukan pera-wan!” “Oooooowh, jadi dia seperti itu,” kata Sarti lega. Artinya sang kekasih memang tak berpaling. Bahkan pada istri sahnya saja dia tak suka. “Mimin seperti itu. Itulah sebabnya dia selalu cari celah untuk menguntit kamu, karena dia curiga Tuan suka sama kamu. Dia ingin balas dendam bagaimana caranya bikin laporan ke nyonya besar bahwa kalian ada main sehingga nanti dia yang dipercaya oleh nyonya besar!” “Jadi kamu hati-hati sama Mimin dan Bu Ratna. Tuan juga salah, sejak David lahir dia tak pernah menengok anak itu di kamarnya, sekarang tiap pagi dia nengok David, pasti Mimin dan bu Ratna curiga lah,” ucap Mujio. “Ada apa dengan bu Ratna?” “Bu Ratna itu orang kepercayaan nyonya besar. Dia akan melaporkan apa pun langsung ke nomor nyonya besar. Itulah sebabnya nyonya besar tahu kalau Tuan enggak pernah tidur bareng sehingga di ultimatum seperti itu.” “Pokoknya kamu hati-hati lah. Tidak semua orang di depan kamu baik tapi di belakang kamu juga baik. Tidak ada yang bisa dipercaya di rumah itu. Semua menjalankan kepentingannya sendiri. Itu sebabnya Aku kan nggak ada di dalam rumah, aku tugasnya kan keliling untuk memantau siapa yang pro ke tuan atau ke nyonya besar.” “Yang lebih heboh lagi saat David lahir. Kamu perhatikan enggak wajahnya David dengan wajah Nyonya Priscilla serta wajah tuan Xavier?” “Kenapa wajah David?” “Coba kamu cari foto-foto David baru lahir sampai sekarang. Nanti kamu akan dapat jawabannya, karena sejak David lahir Tuan semakin menjauh dari Nyonya Priscilla.” “Sudahlah tidak perlu saya harus cari-cari foto dan bertanya-tanya apa yang terlihat. Cerita saja. Bapak jangan bikin saya penasaran,” desak Sarti. “Cari dulu saja buktinya,” kata Mujio. “Kalau gitu bilang sama Tuan, saya nggak mau suntik. Nanti kalau ditanya saya akan bilang karena kamu nggak mau cerita yang sudah kamu buka sedikit. Bikin penasaran.” Tentu saja Mujio takut karena dia tahu apa pun omongan Sarti pasti akan dituruti oleh majikan lelakinya. “Saat David lahir yang datang duluan adalah nyonya besar Liem, baru besannya atau mama dan papanya nyonya Pricilla.” “Kok papinya Tuan Xavier nggak ada?” tanya Sarti. “Papinya Tuan Xavier sudah meninggal dua setengah tahun lalu. Sehabis Tuan Xavier menikah dengan Nyonya Pricilla. Kalau nggak salah dua bulan setelah Tuan Xavier menikah, juragan besar meninggal. Jadi dia belum tahu tentang cucunya.” “Sudah kita lanjut lagi bagaimana tadi soal saat David lahir,” kata Sarti penasaran. “Tadi kan aku sudah bilang yang datang pertama adalah nyonya besar lalu besannya pada saat itu semua diajak ke ruang bayi. Di situ ada aku sama juragan karena kami berdua yang bawa nyonya Pricilla ke rumah sakit. Aku dan tuang Xavier masih bingung kenapa bisa anak Nyonya Pricilla dan Tuan Xavier seperti itu. Tapi saat itu tak ada bayi yang baru lahir, sehingga tak mungkin itu bayi yang tertukar!” “Memang David seperti apa?” tanya Sarti. “Kamu tahu kan Tuan Xavier dan nyonya Pricilla sama-sama keturunan etnis Cina mereka tak ada darah campuran apa pun. Dua-duanya Cina karena kedua orang tuanya sama-sama Cina asli.” “Saat David lahir dia sangat hitam, matanya juga nggak sipit, rambutnya berombak sedang etnis Cina jarang rambut berombak. Mereka rambut lurus ,kulit putih, sangat putih pucat dan mata pasti sipit. Mata tuan Xavier juga Nyonya Priscilla sipit. Tapi mata David kulit hitam dan rambut berombak. Di situ Tuan Xavier tahu David bukan anaknya!” “Itu sebabnya sejak David lahir dia tidak kasih nama Liem di belakang nama David. Terus juga sejak itu dia nggak pernah menyentuh den David. Tuan Xavier tidak pernah menyapa Davied sejak anak itu lahir.” “Dengan kata lain Nyonya selingkuh?” tanya Sarti. “Aku nggak bilang begitu. Tapi yang pasti itu bukan anak Tuan Xavier. Aku sudah sarankan agar Tuan Xavier melakukan test DNA untuk membuktikan bahwa David bukan putranya. Tapi Tuan Xavier tak mau melakukan itu dengan alasan menunggu sampai masalah kondusif. Mungkin menunggu sampai semua hak waris jatuh ke tangan dia atau apa. Aku nggak mengerti.” “Karena tuan bilang tak mau rugi. Selama ini dia sudah jungkir balik memajukan perusahaan, kalau sampai perusahaan jatuh ke tangan orang lain tentu dia kecewa. Kecuali dia tidak bekerja memajukan perusahaan.” “Oh itu pertimbangannya, bisa jadi sih,” kata Sarti. Lalu mereka turun karena sudah sampai ke tempat bidan. ≈≈≈≈≈ “Apa Bapak tahu kira-kira siapa papanya David yang asli?” tanya Sarti saat mereka akan kembali ke rumah majikan. “Kita mampir makan siang dulu ya? Aku lapar banget dari pagi belum makan,” ajak Mujio. “Boleh,” jawab Sarti tak keberatan. “Aku belum tahu dan belum berani memastikan siapa bapak biologisnya David. Tapi mungkin itu adalah orang gudang kepercayaan nyonya Priscilla sejak Nyonya pegang perusahaan keluarga Sin. Memang hanya lelaki itu yang bisa mendekatinya. Dia bagian administrasi gudang, bukan kepala gudang karena kepala gudangnya Chinese tua.” “Dul Hadi, dialah yang sejak pertama kali Nyonya Pricilla masuk gudang atau masuk perusahaan yang membantu Nyonya Pricilla mengenal pekerjaannya. Dia yaang menuntun nyonya bekerja. Karena selama ini nyonya kan ahli teori tapi peng-aplikasian dalam kerja masih nol.” “Dia jadi orang kepercayaan Nyonya Pricilla, dibanding kepala gudang. Kadang juga jadi sopirnya kalau pergi-pergi mengecek ke outlet-outlet. Aku menduga dialah papanya David yang sebenarnya. Tapi Tuan tak mau peduli.” “Kalau dia usut katanya berarti dia cemburu. Padahal dia tidak mau cemburu. Biarin saja, toh juga harta keluarga Liem tak akan mungkin jatuh ke tangan David, karena David tak pakai nama marga Liem.” “Aku pernah lihat satu kali orang itu. Waktu itu dia mengantar nyonya saat pulang malam habis acara di perusahaan nyonya,” kata Sarti. “Kok kamu bisa di luar saat Nyonya pulang malam? Kan seharusnya kamu bersama David.” “Enggak aku nggak di luar. Aku lihat dari jendela kamar David. Dia menyerahkan kunci mobil pada nyonya. Tapi aku lihat sih dia sopan memberikan kunci sambil membungkuk badan. Setengah badannya bukan seperti seorang kekasih,” jelas Sarti. “Apa kamu tidak seperti itu pada Tuan Xavier kalau di muka umum?” kata Mujio dengan terkekeh. Sarti yang disindir ikut tertawa. “Wah rupanya ada yang lagi pacaran nih, karena hari libur jadi pacaran ya,” sapa seorang perempuan yang masuk saat melihat Mujio dan Sarti sedang terkekeh sambil makan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN