Melihat senyum Musa pudar, Dion sempat tidak enak hati. Apalagi pertanyaan terakhir itu seakan memberikan tuntutan, dia pun menoleh ke arah Yoda yang sedang sibuk bermain ponsel milik Musa. "Kita udah pernah bahas ini loh, sebelumnya. Aku tau Pak Julion itu orang yang baik, bukan cuma beliau sih. Kamu dan … Keluarga juga udah nerima aku, Yoda apalagi. Terima kasih banyak, aku … Memang harusnya bersyukur kenal sama orang-orang kayak kalian, tapi … Ini soal, aku. Maaf ya!"
Senyum Musa kembali muncul, dia menatap serius ke wajah Dion. "Kamu kenapa jawab panjang lebar? Aku enggak pernah lupa sama perkataan kamu waktu itu kok, tenang aja Dion. Aku orang yang punya komitmen di setiap omongan nya."
"Iya, aku cuma kasih jawaban ini sebenarnya khawatir aja. Takut kalau … Kamu lama-lama bosen sama
