Apa yang Dion lakukan jelas membuat Frey tidak paham mengapa, meskipun itu termasuk sesuatu yang mendebarkan di dadanya. "Ya udah, kamu mau pakai alat apa lagi?" Dion mengamati wajah tampan yang kini jaraknya begitu dekat. "Aku … Mau pakai yang buat trapezius aja." "Ok, ke pojok ya!" Frey hanya memastikan bahwa tangan Dion memang sudah terlepas, dia hanya tidak enak dengan yang lain. "Iya, aku ikut aja deh. Nanti kita join, 'kan?" tanya Dion khawatir jika Frey justru malah ke area lain. "Iya," Frey pun mengamati Dion yang berjalan di belakangnya. "Kamu mau duluan, atau … Aku?" "Enggak apa-apa, aku dulu." Dion akhirnya lebih awal, dengan beban tak begitu berat di set pertamanya. Satu persatu dari set yang dilakukan mendapat perhatian dari Frey, itu jelas membangkitkan semangat Dion ya