Mana terbangun, sekitar dini hari, saat suara dering telpon membuatnya terbangun dari mimpi indah yang sedang dialaminya. Dia sedikit menggerutu, marah dan kesal karena mimpinya terganggu. Tangannya ke sana-kemari, mencari-cari ponselnya, tapi tidak ketemu. Berisik, batinnya, karena ponselnya terus-menerus berbunyi. Hanya ada jeda beberapa detik setelah panggilan berakhir lalu dicoba telpon lagi, seolah seseorang yang menelponnya sekarang, memiliki sesuatu yang mendesak untuk dibicarakan. Mau tidak mau, Mana pada akhirnya bangun. Ponselnya tidak ketemu. Dia membuang bantalnya asal, mencoba mencari benda pipih itu, tapi tidak ada. Saat kesadarannya pulih, ingatannya membaik. Dia baru ingat kalau ponselnya sedang dicharger. Dia mungkin enggan menelpon Ribut tadi malam, tetapi untuk ponsel te