Siang-siang, di hari yang awalnya sangat indah, Mana dibuat sangat sebal dan cemburu berat. Riani memang selalu bisa membuat kesabarannya berkurang dengan cepat, bahkan nyaris menyusut sampai habis dan menguap ke udara menjadi butiran atom. Walaupun pagi ini Ribut menjemputnya dan membuat hati Mana bahagia, kehadiran Riani membuatnya kacau-balau. Emosinya sulit diatasi, terlebih perkataan dari mulut tajam wanita berkulit putih itu benar-benar membuatnya sebal setengah mati. Mana kadang penasaran dengan alasan mengapa Riani sering menganggunya, terkesan membenci, padahal, dia merasa sama sekali tidak ada masalah dengan wanita itu. Dia juga tidak pernah melakukan sesuatu yang merugikan Riani, juga tidak ada dendam masa lalu, karena mereka bukan teman SD, SMP, SMA ataupun kampus. Mereka baru