Ribut berjalan cepat, ingin segera menemui Mana. Di pikirannya sekarang, hanya ada Mana dan Mana. Dia tidak mau sampai perempuan itu salah paham atau semacamnya. Menilik dari bagaimana Darmi menyindirnya saat tadi bertemu, dia yakin kalau Mana tahu tentang pertemuannya dengan Riani. Ribut tidak ingin tahu darimana Mana tahu, yang jelas, yang terpenting saat ini bukan itu. Ada yang jauh lebih penting yaitu perasaan Mana. “Mana, ayo kita bicara,” ujar Ribut saat dia sudah berada di depan meja Mana, sekretaris sekaligus tunangannya, membuat perempuan yang sedang berusaha untuk tidak melontarkan pertanyaan apapun pada lelaki tampan di depannya menjadi sedikit deg-degan dan penasaran.Dia merasa akan kehilangan kendali jika tidak segera menenangkan diri. Jadi, dia berusaha mengatur napasnya aga