Bab 23 | Menyempurnakan Pernikahan

1242 Kata

“Assalamualaikum, Na.” Itu suara Fayez yang membuka pintu sendiri setelah pulang subuhan dari masjid, karena dia sudah mengetuk sampai tiga kali namun Hasna masih tidak membukanya. Dia takut sesuatu terjadi pada Hasna. Karena hari minggu, tadi setelah subuh dia mengisi kajian subuh dulu untuk para santri lalu mengobrol sejenak untuk intermezzo dan biasanya dia pulang sekitar jam tujuh pagi. Fayez langsung menuju ke kamarnya dengan Hasna, dan dia melihat Hasna yang masih berada di atas sajadahnya dengan mukenanya, rebah dengan posisi miring. “Na …” Bisik Fayez berusaha membangunkan Hasna juga mengecek keadaan Hasna, menempelkan punggung tangannya pada kening Hasna. “Alhamdulillah…” Bisik Fayez penuh rasa syukur saat mengecek suhu tubuh Hasna normal juga napas wanita itu yang normal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN