“Kenapa, Mir? Kau tak mau berangkat? Kau tak enak badan?” Khayra menatap cemas. Sudut matanya melirik Delia yang baru keluar dari kamar mandi. Mira telah pulang dari rumah sakit. Tak perlu menginap lebih dari tiga hari semenjak sadar. Tapi untuk ke kampus...... Ia terlalu malu karena sempat melepas jilbabnya. Menghinakan dirinya. Ia terlalu mencemaskan apa yang orang-orang pikirkan tentangnya. Malu datang ke kampus. Malu bertemu teman-teman. Malu menghadapi Naya. Malu bertemu dosen-dosennya. Malu segalanya. Hingga yang ia lakukan terus menghindari kenyataan. Ia terpuruk di belakang. Di masa lalunya yang kelam. Ia lupa jika waktu berjalan maju dan itu artinya ia hanya akan menjumpai masa depan. Bukan masa lalunya yang suram. “Aku malu, Ra,” ucapnya pelan. Menundukan wajah dan memeluk gulin