Bintang menghentikan tawa saat menyadari Bastian tak ada lagi di ruangan yang sama bersamanya. Ia mengedarkan padangan dan tak menemukan lelaki itu. Lalu ia berjalan ke arah jendela. Mungkin saja, lelaki itu keluar tanpa ia sadari. Bintang tersenyum saat melihat Bastian yang tengah duduk di bawah pohon akasia. Lelaki itu fokus menatap ke depan. Punggung lelaki itu yang lebar terlihat sedih, membuat Bintang ingin menyentuh dan menghiburnya. Lelaki itu memiliki kesedihan yang disimpannya sendiri, “Ngapain sendirian di luar sini?” Bintang menepuk pundak Bastian, ia duduk di bangku kosong yang berada di sebelah Bastian. “Di sini enak ya, Bee. ramai dan nyaman.” Bastian tersenyum tipis “Lebih enak kalau kamu tinggal di rumah sendiri dan punya keluarga yang lengkap.” Bintang menatap langit m