Entah kenapa aku merasa Elanor itu makin aneh, setelah percintaan kami tadi dia hanya diam sambil mengerjakan pekerjaanku sambil berbaring di sofa, sikapnya dingin sekali padaku. Bukannya aku berharap Elanor tiba-tiba saja jadi uke manis dan bermanja padaku, tapi setidaknya aku ingin dia memberikan reaksi padaku, bukan hanya diam dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa pun satu jam tadi. Aku menghela nafas lelah, sudah cukup!! Kemana setan gila yang selalu mengganguku? Merasa muak dengan sikap aneh Elanor, aku memutuskan untuk mendekatinya. Dengan seenaknya aku menduduk di sofa tempat ia berbaring, mengangkat kepala Elanor memindahkannya ke pangkuannku dan si setan masih sibuk dengan kertas-kertas menyebalkan itu mengabaikanku. Aku langsung kesal, jadi aku rampas saja kertas-kertas itu