Setelah dipaksa sarapan ala-ala tahanan, aku kembali diseret paksa ke kantor yang sudah lama tidak aku kunjungi, begitu menginjakan kakiku ke pintu masuk. Beberapa karyawan wanita menatap terpesona sekaligus heran kearah aku dan Elanor yang seenaknya memasang borgol ke tangan kiriku yang tersambung ke tangan kanannya. Bisik-bisik aneh mulai terdengar, pasalnya sejak aku dinobatkan menjadi direktur di sini, aku hanya pernah datang ke kantor dalam keadaan diseret oleh bodyguard Vian, itu pun saat perusahaanku diambang kebangkrutan. Nah sekarang aku kembali datang setelah absen 1 tahun plus diborgol oleh Elanor, gimana karyawanku tidak berbisik-bisik mengatakan kalau aku maso dan khawatir perusahaan akan bangkrut!? Ini memuakan!! Terlebih setelah mendudukanku di kursi direkturku, Elanor mem