Anak Haram

1006 Kata
Seorang wanita yang menggunakan seragam Cleaning Service sedang berlutut di hadapan seorang CEO, ia terus menangis sambil memegang kaki pria yang menggunakan stelan jas lengkap itu. "Gugurkan saja anak itu! lagipula aku tidak percaya itu adalah anakku!" bentak Pria angkuh yang sedang menyilangkan kedua tangannya. "Ini anakmu, aku tidak berbohong," lirih wanita berseragam Cleaning Service yang terlihat begitu berantakan, matanya yang bengkak, hidungnya yang merah karena sesekali menarik ingus yang keluar masuk karena menangis terlalu lama. Aksa Darmayudha menghentakkan kakinya dengan kuat hingga wanita yang bernama Sekar Dewi itu terpelanting ke lantai. "Dasar wanita miskin tidak tahu diri! kau pikir bisa menipu seorang Aksa, meniduri tubuhmu itu saja seharusnya sebuah kehormatan untukmu, berani sekali kau minta pernikahan padaku, keluar dari ruanganku," Sekar Dewi berdiri, ia menatap dingin ke arah Aksa Darmayudha. "Anda yang mengatakan pada Saya kalau Anda mencintai Saya, tapi kenapa sekarang Anda membuang saya dan calon anak Anda," lirihnya. Aksa tertawa terbahak-bahak sembari memegangi perutnya. "Aku menipumu gadis bodoh! aku akui kau sangat cantik untuk seorang gadis miskin dari Desa, tapi rasa cintaku hanya sebatas pada kecantikanmu, sekarang tidak ada yang tersisa untukmu, keluar dari Perusahaan Ku ini dan terserah mau kau apakan anak yang ada di dalam perutmu itu, lagipula bulan depan aku akan menikahi seorang gadis yang bermartabat dan berasal dari Keluarga kaya sepertiku," ujarnya membalikkan badan berjalan menuju ke arah kursi kebesarannya. Sekar Dewi mengepalkan kedua tangannya, ia tak menyangka sudah di tipu oleh pria di hadapannya yang selalu berkata-kata manis padanya setiap hari, dengan bodohnya Sekar Dewi yang begitu mencintai Aksa rela memberikan kesuciannya pada pria b***t seperti Aksa, Sekar Dewi bahkan sering di paksa oleh Aksa untuk melakukan hubungan badan di kantor, karena terlalu polos dan lugu gadis itu terperdaya oleh semua tipu daya dan kepura-puraan Aksa Darmayudha. Sekar Dewi berjalan keluar, setelah mendengar kata-kata yang menyakitkan dari mulut Aksa, ia tak lagi memiliki tenaga untuk mengatakan apapun pada pria tak punya hati seperti Aksa. Namun sebelum keluar dari ruangan yang seperti neraka itu. "Aku harap satu saat nanti kau akan mendapatkan karma yang setimpal," ujar Sekar Dewi. Aksa sempat terkekeh "Terserah mu saja ingin mengatakan apapun, aku peringatkan padamu jangan pernah kau datang lagi dan membuat kehebohan di kantor ini, atau kau dan anak dalam perutmu itu akan aku habisi!" Setelah keluar dari ruangan Aksa, Sekar Dewi mengusap dadanya yang terasa sesak, ia juga sudah menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Sekar Dewi meraba perutnya yang masih rata. "Sampai kapanpun, Ibu akan selalu mencintai dan menyayangimu Anakku," batinnya. Setelah hari itu, Sekar Dewi tak pernah lagi terlihat di Perusahaan yang di pimpin oleh Aksa Darmayudha. Gadis itu sempat pulang ke kampung namun ia di usir oleh kedua orang tuanya karena pulang dalam keadaan mengandung, Sekar Dewi kembali ke tempat ia dulu tinggal saat bekerja di Perusahaan Aksa, syukurnya tempat ia mengontrak orang-orang tidak terlalu peduli dengan keadaannya yang hamil tanpa suami, Sekar Dewi berjuang mati-matian mencari nafkah untuk membesarkan putrinya Sekar Ayu. Sekar Ayu adalah nama yang di berikan Sekar Dewi pada putrinya itu, mereka berdua menjalani kehidupan yang sederhana namun tetap bahagia, Sekar Dewi yang masih terlihat cantik meskipun telah memiliki seorang Putri tak pernah sekalipun berniat untuk mencari pasangan hidup, baginya menjaga dan membesarkan Sekar Ayu adalah prioritasnya. Meskipun begitu ada hari-hari dimana putrinya itu selalu bertanya tentang keberadaan Ayahnya, setelah berusia 10 tahun akhirnya Sekar Dewi berani menceritakan semuanya pada Putrinya itu, tak ada satu cerita pun yang ia tutupi, semuanya ia ceritakan pada putrinya itu. Sejak saat itu, Sekar Ayu tak lagi pernah menanyakan keberadaan Ayah biologisnya. meskipun masih berusia 10 tahun nyatanya Sekar Ayu dapat memahami perasaan sang Ibu. Tetapi sejak saat itu, Sekar Ayu selalu membenci para pria kaya. Ia bahkan tak pernah mau menonton film ataupun sekedar membaca n****+ yang mengisahkan tentang pria kaya raya. Baginya semua pria kaya itu jahat. Namun kebahagiaan Sekar Dewi dan Sekar Ayu mulai terguncang saat Dokter memvonis Sekar Dewi memiliki masalah pada jantungnya, sejak saat itu Sekar Dewi tak dapat melakukan pekerjaan berat. Tetapi ia masih mampu bertahan hingga 2 tahun, namun sesaat ia menyadari kalau penyakit yang menggerogoti tubuhnya semakin hari semakin parah, meskipun di hadapan Putrinya ia berusaha terlihat sehat, Sekar Dewi merasa kalau umurnya sudah tak lama lagi. Sekar Dewi pun memberanikan diri mengirim surat kepada Aksa Darmayudha, ia memberitahu kan kondisi kesehatannya dan memberitahukan identitas putrinya. Dan benar saja, setelah seminggu mengirim surat kepada Aksa, Sekar Dewi meninggal dunia. Sekar Ayu menangis di antara para Pelayat, gadis yang masih duduk di bangku SMP itu menangis tersedu-sedu, ia tak tahu harus pergi kemana, di usianya yang masih menginjak 12 tahun tentu saja ia belum bisa mandiri. Beberapa Pelayat mengantarkan jenazah Sekar Dewi, setelah semua prosesi pemakaman selesai tampak rumah kontrakan mereka mulai sepi, satu persatu Pelayat mulai meninggalkan kediaman mereka. Sekar Ayu duduk di pojok sambil memegangi satu-satunya foto ia dan sang Ibu. "Bagaimana nasib Ayu Bu? apa yang harus Ayu lakukan sekarang?" tangis gadis itu pecah, kesunyian ruangan itu membuat suara tangisan Ayu semakin terdengar menggema. Ayu tak berani pulang ke kampung sang Ibu, meskipun Ibunya pernah memberitahukan dimana alamat orangtuanya di kampung, nyatanya Ayu tetap tak berani pergi kesana. Tok tok tok ... Suara ketukan pintu memecah kesunyian rumah berukuran kecil itu. "Siapa ya?" tanya Sekar Ayu. Gadis itu berdiri lalu membuka pintu rumahnya. Ia kaget melihat seorang pria memakai stelan jas lengkap dengan seorang wanita yang menggunakan dress hitam pekat, tetapi wanita itu terlihat menggunakan memakai banyak perhiasan di tubuhnya yang membuat Ayu yakin kalau mereka adalah Pasangan kaya raya. "Ka-lian siapa?" tanya Sekar Ayu. Wanita yang terlihat bermartabat itu melihat Sekar Ayu dari ujung kepala hingga ujung kaki, lalu ia mendengus. "Kamu anak Sekar Dewi?" tanya sang Pria. "I-iya ..." "Saya adalah Aksa Darmayudha dan ini Istri saya Delpina Darmayudha, saya adalah Ayah kandungmu," Sekar Ayu yang kaget bahkan menjatuhkan foto yang ada di tangannya. Tubuhnya terasa kaku hingga ia tak bisa berkata-kata apapun lagi. Tetapi karena refleks, Sekar Ayu berusaha menutup pintu rumahnya, namun Aksa menahan pintu itu. "Apa yang kau lakukan anak haram?" bentak Delpina.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN