BAB 22 || TEROR

1796 Kata

Esok paginya Tabitha bangun tidak mendapati Arthur di sampingnya. Wanita itu berjalan ke arah kamar mandi dan membersihkan diri, berganti pakaian dan keluar dari kamarnya. Ia sarapan di sana lalu tak lama terdengar suara ketiga sahabatnya. Ya, mereka menginap di sana. Mereka pun sarapan berempat namun seorang maid menghampiri Tabitha. "Nyonya, anda ditunggu tuan di depan." "Ada apa?" "Saya tidak tau nyonya." "Baiklah." Tabitha pamit pada ketiga sahabatnya dan berjalan pelan ke arah pintu utama dan mendapati Arthur berada di atas motor Ducatti miliknya, pria itu menggunakan jaket kulit miliknya. "Kita akan pergi," ujar Pria itu. "Kemana?" "Sudah ikuti saja." Tabitha menuruti kemauan Arthur, wanita itu menaiki motor Arthur dan memeluk pria itu erat. Motor itu pun berjalan menjauhi pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN