Tabitha masih terisak, wanita itu terlalu terkejut dengan perlakuan yang diberikan Arthur tanpa alasan. Wanita itu berdiri dan mengusap air matanya. Ia berjalan keluar mencoba kembali berbicara dengan suaminya. Tabitha menuruni tangga berakhir ke ruang tengah menemukan Brian di sana. "Brian." "Ada apa?" "Kau tau dimana Arthur?" "Dia tadi berjalan ke arah ruang kerjanya." "Baiklah." "Tabitha tunggu, ada yang ingin aku bicarakan." "Apa?" tanya Tabitha mendudukkan tubuhnya ke sofa. "Kau bertengkar dengan Arthur?" "Tidak." "Jangan membodohiku, aku tidak sengaja mendengar sentakan Arthur." "Ya." "Kau tau apa alasanya?" "Tidak." "Hm, kau tau Ta. Arthur tak pernah marah sebesar ini." "Maksudmu?" "Selama aku mengenal Arthur, pria itu memang marah jika kami melakukan kesalahan dal