Ketegangan di antara Ardan, Gavin dan para kerabatnya semakin menjadi, perdebatan mereka juga jadi semakin panas. Tampak jelas mereka sudah semakin emosi walau begitu kedua paman dan keponakan ini saling menyemangati untuk berusaha menghadapi mereka dengan tenang dan tidak terpancing oleh amarah. ''Lu jangan pura-pura bego, Dan! Kenapa, mentang-mentang elu punya pendidikan tinggi sok-sok'an mau ngetes kita?!'' Mereka menghardik Ardan dengan ekspresi marah, nada suara mereka juga sudah tidak lagi terdengar lembut. ''Bukan begitu bang... Kita pan dari tadi muter-muter enggak ketemu ujungnya. Biar clear aja, jadi kita juga enggak salah paham!'' Ardan mengalah, dia tetap tenang agar masalah bisa segera selesai. ''Iya, cang... Kan kagak enak, kalo kita-kita sodara tapi malah pada tegang geg