Bab 22
Rahma
Mas Iwan—lelaki yang sudah membuatku tergila-gila, kini mengabaikanku. Sakitnya terasa menusuk hingga dalam kalbu. Dua setengah tahun, pernikahan kami hampa dan selalu bertengkar karena mempermasalahkan keturunan. Walaupun dia terpaksa menikahiku, pada akhirnya dia tak dapat menolak takdir dan menjadikanku istrinya. Sehingga kabar kehamilanku membuatnya begitu bahagia.
Aku berharap, kehadiran anak dalam pernikahan kami akan menghalus cekcok-cekcok yang tak dapat kuhindari. Pertikaian kecil yang selalu membuatku lelah. Kedati demikian, aku selalu menampilkan senyum semringah dan bahagia di hadapan Humaira.
Ya, aku tak ingin dia senang ketika melihatku menderita. Bagaimanapun, lelaki yang kini kucintai adalah dulu yang dia cintai juga. Lelaki yang kurebut paksa dengan sediki
