"Kematian itu adalah hal yang pasti." Entah kenapa ia tiba-tiba datang dan berdiri tak jauh dari perempuan yang masih menumpahkan air matanya ke sungai Aare. Ia juga tak tahu kenapa. Tiba-tiba hatinya digerakkan begitu saja untuk menghampiri. Perempuan itu menghapus air matanya secara perlahan. Ya sih memang kematian adalah hal yang pasti. Ia tak bisa menampik itu. Hanya saja, kenangannya terlalu membekas. Aariz adalah orang yang sangat baik. Sungguh baik. Makanya ia sangat sulit melupakannya. Meski mungkin hanya Allah yang tahu bagaimana perasaannya. Ia hanya diam. Tak membalas kata-kata Hanafi. Kesedihannya mungkin hanya akan memberatkan Aariz di alam sana. Ia juga sudah memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang mungkin tanpa sengaja atau pun disengaja. "Orang yang telah menin