"Payah banget sih ngedeketinnya." Ia cemberut ketika duduk di sebelah Kevia yang sedang sibuk dengan laporannya. Kevia terkekeh. Paham yang dimaksudkan siapa. Tampaknya Agha benar-benar tak membuka pintu untuknya. Meski katanya, ia adalah gadis yang cantik. "Sumpah ya. Sealim-alimnya cowok pasti suka sama cewek. Kecuali kalo dia gay sih." Kevia makin tertawa. "Gak gay lah. Kelihatan kali." "Kalo sekarang itu udah makin gila kali, Kev." "Atau kalo enggak, dia udah punya cewek kali." "Iya ya? Cowok-cowok di kampus kita yang sejenis Agha gitu juga pada punya cewek sih meski titelnya bukan pacaran." "Kayak kamu dulu ya?" "Heiish!" Kevia tertawa. Menurutnya tak ada bedanya dengan apa yang dilakukan oleh Geya dulu. Kenyataannya, tetap saja disebut pacaran meski tidak berjalan berduaan.